Selamat Datang diblog Desti Balqis

Selasa, 13 September 2016

Cerpen: Menuju ke Masa Depan



Menuju Masa Depan


Pada tahun 2075, hiduplah seorang anak berumur 13 tahun. Anak itu bernama Gadis. Gadis adalah anak yang selalu ingin tahu dengan hal yang baru. Beruntung, semua yang ia inginkan dapat dituruti oleh kedua orang tuanya. Orangtuanya memang sangat kaya. Gadis hidup di  kota yang padat penduduknya..

Pada suatu hari, Gadis baru saja membeli sebuah aplikasi. Katanya aplikasi tersebut dapat membawa orang yang membuka aplikasi tersebut terjun ke masa 100 tahun kemudian, yang berarti tahun 2175 dan dapat pula membawa ke masa lampau.  Karena Gadis memiliki sifat yang selalu ingin tahu, ia pun mencoba aplikasi itu. Gadis mencoba aplikasi itu tanpa sepengetahuan orangtuanya. Jika ia memberi tahu orangtuanya, pasti orangtuanya tidak memperbolehkan.

Gadis sudah tak sabar ingin mencoba aplikasi barunya. Ia pun membuka aplikasi itu. Setelah di buka, terdapat tulisan depan atau belakang. Gadis sedikit bimbang ingin memilih yang mana. Apakah jika aku menekan tombol depan, aku akan menuju masa depan? Sementara jika aku menekan tombol belakang, aku akan menuju masa lampau?, pikir Gadis. Akhirnya, ia memutuskan untuk memilih tombol belakang terlebih dahulu. Ia pun menekan tombol belakang. Setelah menekan tombol belakang, muncul tulisan “Pilihlah ke tahun yang Anda inginkan!”. Gadis mengetik tahun 2007, saat smartphone berfitur layar sentuh pertama kali diciptakan. Itu yang dia tahu.

Sekonyong-konyong, tubuh Gadis masuk ke dimensi waktu. Beberapa detik kemudian, dia sudah berada di tahun 2007. Tepatnya di rumah Steve Jobs. Ia melihat Steve Jobs sedang mencoba menciptakan smartphone. Gadis serius memerhatikan dan mendekat. Tak sengaja ia menjatuhkan tang. Steve Jobs pun terkejut. Ia memandang aneh terhadap Gadis.

“Siapa kamu? Dari mana asalmu?” tanya Steve Jobs. “Aku Gadis, dari tahun 2075,” jawab Gadis. “Aku tak yakin kamu menjawabnya dengan jujur. Tapi jika kamu ingin melihatku mencoba menciptakan smartphone dengan fitur layar sentuh boleh saja,” kata Steve Jobs. Gadis berterima kasih kepada Steve Jobs karena diperbolehkan untuk sedikit “mengganggu”nya.

Tiba-tiba, alat di tangannya berbunyi. Sepertinya waktu Gadis untuk berkunjung ke tahun 2007 sudah habis. Ia pun terjun ke dimensi waktu dan kembali ke tahunnya, tahun 2075. Tepat di depan gadgetnya. Tak sabar, ia pun memencet tombol depan.Menuju tahun 2175.

Ia terjun ke dimensi waktu. Selang beberapa waktu, ia sudah tiba di tahun 2175. Tampaknya, orang di jaman itu sudah sangat jarang berinteraksi. Semua orang sudah sibuk dengan teknologi yang super canggih. Karena teknologi yang canggih, orang-orang juga jarang bergerak aktif karena mereka pindah tempat dari satu posisi ke posisi lainnya dengan menggunakan alat. Hanya perlu menekan tombol pada alat tersebut.

Orang-orang berlalu lalang menggunakan sebuah alat. Hanya Gadis saja yang saat itu tidak menggunakan alat berteknologi canggih itu. Orang-orang memandang aneh kea rah Gadis. Mungkin gaya Gadis terlalu kuno untuk masa 2175.

Alat di tangannya berbunyi lagi. Gadis kembali ke masanya, tahun 2075. Ia kembali terduduk di sofa dengan tangan memegang gadget. Gadis merenungkan pengalamannya meluncur ke masa lampau dan masa depan. Gadis dapat menyimpulkan bahwa perkembangan teknologi menyebabkan dampak positif sekaligus dampak negatif. Dampak positifnya adalah dapat mempermudah kehidupan manusia. Sementara dampak negatifnya adalah antarmanusia menjadi jarang bersosialisasi dan cenderung malas. Oh karena itu, Gadis berjanji pada dirinya sendiri, walaupun kelak teknologi akan berkembang dengan pesat, Gadis akan tetap membudayakan bersosialisasi dan menjadi orang yang tidak pemalas.

Unsur-unsur Intrinsik :
o   Penokohan
·       Tokoh : Gadis, Steve Jobs, orang-orang di tahun 2175
·       Katakter tokoh : -Gadis berwatak ingin tahu, cerdas, dan teguh pendirian.
-Steve Jobs : cerdas, pantang menyerah, dan kreatif.
-Orang-orang tahun 2175 : tidak peduli sekitar dan pemalas.
o   Latar
·       Latar waktu : tahun 2075, tahun 2007, dan tahun 2175
·       Latar tempat : rumah Gadis, rumah Steve Jobs, dimensi waktu, dan sebuah kota metropolitan.
·       Latar suasana : kecewa dan bahagia
o   Alur
·       Alur : Campuran.
o   Sudut pandang
·       Sudut pandang orang ketiga
o   Amanat
·       Amanat/pesan yang terkandung dalam cerita : Budayakan bersosialisasi dan jadilah orang yang tidak terlalu bergantung pada teknologi.

Jumat, 12 Agustus 2016

Artikel: Pasar Beringharjo



 ANTIKNYA PASAR BERINGHARJO

Pasar adalah tempat umum di mana bertemunya penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli melakukan transaksi secara langsung. Di pasar tradisional, biasanya ada proses tawar-menawar. Bangunan pasar tradisional biasanya terdiri atas kios atau gerai, los, dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual atau suatu pengelola pasar. Pasar biasanya menjual berbagai kebutuhan  sehari-sehari. Misal, bahan pangan, pakaian, alat elektronik, alat rumah tangga, dan masih banyak lainnya. Pasar tradisional masih banyak ditemui di Indonesia dan umumnya berada di dekat pemukiman warga agar warga dapat berbelanja dengan mudah. Contoh pasar yang legendaris adalah Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Klewer di Solo, dan Pasar Johar di Semarang. Alangkah baiknya melestarikan pasar tradisional di Indonesia karena merupakan budaya Indonesia. Pasar tradisional di Indonesia saat ini mencoba untuk bertahan dari serangan pasar modern.

Pasar Beringharjo adalah pasar tradisional di Yogyakarta yang patut dikunjungi. Pasar Beringharjo sudah menjadi pusat perekonomian selama ratusan tahun dan memiliki makna filosofis. Wilayah Pasar Beringharjo awalnya merupakan hutan beringin. Namun, setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, wilayah itu mulai dijadikan oleh masyarakat setempat sebagai tempat transaksi  memiliki bangunan permanen dan diberi nama Pasar Beringharjo. Arti dari nama Beringharjo adalah tempat yang awalnya beringin (bering) yang harapannya akan menjadi kesejahteraan (harjo). Nama tersebut diberikan oleh Sultan Hamengkubuwono IX. Seperti pasar-pasar tradisional lainnya, Pasar Beringharjo memiliki sejarah tersendiri. Oleh karena itu, Pasar Beringharjo memiliki nilai historis.

Pasar Beringharjo terletak di Jalan Jenderal Ahman Yani nomor 16, Yogyakarta. Ada banyak barang yang dapat dibeli di Pasar Beringharjo. Seperti pakaian, obat-obatan, dan  makanan. Ada juga budaya tradisional Yogyakarta. Contohnya batik, baju adat, jamu, rempah-rempah, dan mainan tradisional. Selain itu, Pasar Beringharjo menjual berbagai barang antik dan impor bekas yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.

Pasar Beringharjo memiliki ciri khas bangunan yang dapat dilihat pada bangunannya yang merupakan perpaduan antara arsitektur kolonial dan tradisional Jawa. Pasar Beringharjo terdiri dari dua bangunan yang terpisah yaitu bagian barat dan bagian timur. Bangunan utama terletak di bagian barat. Bagian barat terdiri dari dua lantai. Sementara gedung bagian timur terdiri dari tiga lantai. Pintu utama ini bertuliskan Pasar Beringharjo dengan tulisan aksara Jawa. Pintu utama ini berhubungan langsung dengan jalan utama pasar yang dibangun lurus dari arah barat ke timur.

Jika ingin mencari makanan, maka berkunjunglah ke bagian depan dan belakang Pasar Beringharjo. Bagian depan dan belakang bangunan pasar sebelah barat merupakan tempat yang tepat untuk membeli aneka jajanan pasar. Di sebelah selatan, dapat ditemui bakpia dan kue basah seperti hung kwe dan nagasari. Sementara bagian belakang umumnya menjual makanan yang dapat tahan lama. Adapula makanan-makanan tradisional seperti yangko, geplak, peyek tupuk, ampyang, kipo, getuk, tiwul, gatot, ceni, dan jadah tempe.

Pasar Beringharjo juga tempat yang tepat jika ingin membeli batik. Hal itu karena Pasar Beringharjo memiliki koleksi batik yang lengkap. Mulai dari batik kain maupun sudah jadi, bahan katun hingga sutra, dan harga puluhan ribu sampai jutaan dapat dijumpai di pasar tertua Yogyakarta ini. Jika mencari kain batik, dapat dijumpai di los pasar bagian barat sebelah utara. Sementara koleksi pakaian batik ada di seluruh pasar bagian barat. Selain itu, di los pasar bagian barat juga tersedia pakaian surjan, blangkon, dan sarung tenun maupun batik. Sementara sandal dan tas dengan harga yang murah ada di sekitar eskalator pasar bagian barat. Di lantai dua pasar bagian timur, di sana tempat menjual berbagai jamu, obat, dan rempah-rempah. Tak heran jika kita akan mencium bau jejamuan. Naik ke lantai tiga bagiantimur, dapat dijumpai berbagai barang antik. Mulai dari mesin ketik sampai helm buatan tahun 60-an. Barang-barag impor bekas mancanegara seperti tas dan sepatu bekas juga dapat ditemui di sana. Jadi, Pasar Beringharjo adalah pasar yang memiliki makna historis dan terdapat berbagai barang yang dijual di sana. Pasar Beringharjo harus kita lestarikan keberadaannya.

Sabtu, 21 Mei 2016

Cerpen : Cinta untuk Mama



Cinta untuk Mama
Ini hari Senin. Kulihat jam dinding menunjukkan pukul 06.15. Dengan tergasa-gesa, aku segera mandi dan sarapan. Untung saja, perlengkapan sekolah sudah kusiapkan tadi malam. Eren ternyata sudah di meja makan. Kulihat, Mama sedang bersiap-siap untuk mengantarkan kami. Sementara Papa pasti sudah berangkat kerja sejak tadi pagi.
            “Aduh, Dea, kok pukul segini baru sarapan?             Ayo cepat, keburu telat! Lain kali, bangunnya harus lebih pagi, ya! Eren saja sekarang sudah selesai sarapan,” kata Mama menasehatiku panjang lebar. “Iya iya, Ma! Lagipula kenapa Mama tadi tidak membangunkanku?” kataku dengan sebal. “Mama kira Dea sudah bangun dari tadi pagi, kamu kan sudah kelas enam, harus lebih mandiri!” kata Mama. Aku hanya mengangguk dengan kesal seraya cepat-cepat menghabiskan sarapanku.
            Setelah selesai sarapan, aku dan Eren segera diantar Mama ke sekolah. Sepanjang perjalanan, aku hanya mendengus sebal. Kenapa sih Mama selalu marah-marah dan menyuruhku ini itu. Tapi tidak dengan Eren adikku. Walaupun ada kesalahan yang dibuat oleh Eren, tetap saja aku yang selalu dinasehati. Kata Mama karena aku sudah besar harus mulai belajar mandiri dan disiplin. Dan sebagai Kakak aku harus bisa memberi contoh baik untuk adik. Aku jadi iri sama Eren, sampai aku berpikir kenapa bukan aku yang jadi adik. 
            Namaku Delisha Eryna Adeeba. Panggil saja aku Dea. Aku sekolah di SD Budi Mulia Dua, kelas 6. Di sekolah, aku termasuk anak yang periang, ramah, dan cerdas. Tetapi jika di rumah, aku sering marah-marah sama Mama karena menurutku Mama tidak adil dan lebih menyayangi Eren, adikku. Usiaku beda lima tahun dengan Eren. Ups..karena melamun tak terasa sudah sampai di sekolah. Aku pamit pada Mama dan bergegas menuju kelas karena bel masuk sudah berbunyi.
Teng teng..pukul 14.30 jam pulang berbunyi. Aku dan Eren bergegas ke playground sambil menunggu Mama. Tapi ternyata Papa yang jemput. “Mama mana, Pa? Tumben Papa yang jemput?” tanya Eren. “Mama harus dirawat di rumah sakit karena penyakit tyfus.” jawab Papa. “Apa?” jawabku dengan kaget. Memang sih sudah 3 hari Mama mengeluh badannya panas dan tadi pagi Mama terlihat pucat dan lemas. Tapi tidak kusangka Mama harus opname di rumah sakit. Papa mengajak kami ke rumah sakit.   
Sekitar satu jam di rumah sakit, Papa pun mengantarkan kami ke rumah. Sementara Papa harus menjaga Mama di rumah sakit. Kata Papa, besok nenek akan datang ke rumah. Sementara belum ada nenek, aku dan Erenlah yang bertanggung jawab di rumah.
            Setelah Papa kembali ke rumah sakit, aku dan Eren bergantian mandi. Kemudian aku dan Eren membagi tugas. Aku akan memasak untuk makan malam dan mencuci piring. Eren menyapu dan membereskan kamar. Aku menggoreng ayam yang sudah disimpan Mama di kulkas, nasi sudah ada. Karena lupa tidak ditutup, saat menggoreng minyaknya meletus sampai kemana-mana. Jadi terpaksa sebelum makan harus membersihkan sisa-sisa minyak. Setelah selesai makan. Aku dan Eren belajar
             “Aku capek, Ren!” keluhku.“Iya sebenarnya aku juga capek. Tapi, ini kan tanggung jawab kita. Berarti Mama melakukan ini setiap hari ya, Kak?” tanya Eren.“Iya, ya!” jawabku. “Betul juga kata Eren” kataku dalam hati. Berarti Mama setiap hari harus bekerja keras, meyiapkan makan, mencuci baju, mengepel, antar jemut sekolah, menemani belajar. Aku jadi teringat saat adik masih bayi. Mama mengurus adik dan aku sejak kecil dengan penuh kasih sayang. Mama juga yang selalu membantu  dan memotivasiku disaat aku merasa lelah dan putus asa. Menghiburku di saat aku sedih. Mama yang mengajariku kebaikan. Aku jadi sadar bahwa semua omelanmu itu untuk kebaikanku Mama. Aku menyesal sudah berpikiran buruk tentang Mama.
“Kak kok melamun?’ Eren menyadarkan lamunanku. “eh tidak kok Dik, Kakak hanya kangen sama Mama, yuk belajar lagi” jawabku. Aku harus bisa membalas kebaikan Mama dan Papa. Aku harus menjadi orang sukses, pikirku.
            Mulai sekarang, aku berjanji tidak akan mengabaikan nasehat Mama dan selalu menjadi anak yang baik. Oh, iya, aku juga berusaha agar tidak iri dengan Eren dan menjadi Kakak yang bisa memberi contoh yang baik buat Eren. Aku akan membuatmu bangga Mama.
            Keesokan harinya, nenek datang ke rumah untuk menemaniku dan Eren. 3 hari kemudian Mama diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Alhamdulillah Mamaku sudah sembuh. Love U Mama.